Ulasan Simpel Game Romancing SaGa 2: Revenge of the Seven

Romancing SaGa 2: Revenge of the Seven merupakan gameplay yang khas JRPG dan familiar banget. Dalam permainan ini, Anda akan menjelajahi dungeon dan bertarung melawan musuh menggunakan sistem pertempuran berbasis giliran (turn-based). Salah satu fitur utama yang diperkenalkan adalah sistem Glimmer, yang memungkinkan pemain mempelajari skill baru untuk berbagai jenis senjata.

Saat bertarung, Anda akan menemui skill tertentu yang ditandai dengan ikon berbentuk lampu kecil. Skill ini memiliki peluang untuk memicu munculnya kemampuan baru yang bisa Anda gunakan. Selain itu, pemain juga dapat mempelajari sihir yang memungkinkan penggunaan elemen untuk menyerang musuh.

Setiap senjata atau sihir yang digunakan memiliki sistem mastery, yang akan berkembang seiring penggunaannya, memberikan Technique Points sebagai hasilnya. Anda juga memiliki fitur Overdrive Gauge, yang memungkinkan eksekusi serangan gabungan dengan daya hancur lebih tinggi. Fitur ini menjadi elemen strategis yang penting dalam mengatur taktik selama pertempuran berlangsung.

Romancing SaGa 2: Revenge of the Seven

Gameplay Romancing SaGa 2: Revenge of the Seven

Setiap karakter dalam Romancing SaGa 2: Revenge of the Seven dapat menggunakan hingga dua jenis senjata, yang dapat Anda tentukan dengan melengkapi (equip) senjata tersebut. Dalam memilih senjata dan formasi tim, penting untuk mempertimbangkan peran setiap anggota dalam retinue (party). Tim Anda dapat terdiri dari berbagai jenis karakter, yang sering kali perlu direkrut terlebih dahulu sebelum dapat digunakan. Selain itu, Anda juga bisa mengatur formasi tim untuk mendapatkan efek khusus selama pertempuran. Formasi baru akan terbuka seiring dengan kemajuan permainan.

Salah satu fitur unik dalam game ini adalah sistem inheritance. Setelah menyelesaikan bab pembuka, Anda akan diperkenalkan dengan mekanisme pewarisan, di mana seorang raja dapat mewariskan sebagian kemampuannya kepada pewaris yang dipilih. Kisah dimulai dengan Gerard sebagai karakter utama, tetapi ancaman terhadap kerajaan Avalon tidak akan berakhir dalam satu generasi. Sistem ini memungkinkan kemajuan permainan berlanjut melalui pergantian generasi, menjadikan pewarisan sebagai elemen penting untuk menghadapi musuh secara bertahap.

Selama petualangan, Anda akan menemukan berbagai NPC dan lokasi baru yang dapat diakses dengan menyelesaikan side quest atau memilih dialog tertentu. Kegiatan ini tidak hanya memperkaya cerita, tetapi juga memberikan keuntungan bagi kerajaan Avalon, seperti membuka wilayah baru, meningkatkan penghasilan, atau membangun fasilitas tambahan.

Namun, seperti halnya banyak JRPG klasik, permainan ini melibatkan proses grinding yang cukup intensif. Bagi pemain yang kurang terbiasa dengan gaya permainan seperti ini, grinding dapat terasa melelahkan, terutama saat meningkatkan kemampuan senjata untuk tim. Beberapa dungeon terkadang terasa repetitif setelah waktu yang lama dihabiskan untuk meningkatkan kekuatan retinue.

Selain itu, alur waktu dalam game memengaruhi pergantian generasi raja, yang membuat proses grinding memiliki batas tertentu. Pada awal permainan, tempo cerita mungkin terasa lambat, tetapi setelah menyelesaikan bab pembuka, permainan mulai terasa lebih menarik dan memberikan pengalaman yang memuaskan.

Aspek Visua dan Audio

Secara visual, Romancing SaGa 2: Revenge of the Seven menawarkan animasi yang segar dan penuh warna. Dibandingkan dengan versi aslinya, remake ini menghadirkan peningkatan yang signifikan dengan visual berbasis grafis 3D secara menyeluruh. Animasi serangan, meskipun sederhana, terasa memukau karena disajikan tanpa bertele-tele selama pertempuran berlangsung. Selain itu, lingkungan Avalon terlihat sangat menawan di versi remake ini, memberikan pengalaman visual yang memanjakan mata.

Musik dalam game ini menghadirkan nuansa nostalgia khas JRPG klasik, namun dengan sentuhan modern. Melodi yang terdengar saat menjelajahi kota atau dungeon menciptakan atmosfer yang akrab dan menyenangkan. Untuk dialog, pemain diberi pilihan bahasa untuk karakter mereka. Dalam pengalaman kami, penggunaan bahasa Jepang untuk pengisi suara terasa lebih cocok karena sesuai dengan kepribadian dan penampilan karakter penting dalam cerita.

Sebagai sebuah remake, Romancing SaGa 2: Revenge of the Seven menunjukkan ambisi besar, baik dari segi visual maupun gameplay. Meskipun alurnya terasa lambat pada bagian awal, khususnya di chapter pembuka, cerita dan mekanisme permainan menjadi semakin menarik jika Anda bersedia meluangkan waktu untuk melanjutkan ke bagian berikutnya.